Revolusi Iran bukan revolusi Islam yang diinginkan oleh umat Islam dan para mujadid akan tetapi itu adalah revolusi Khomeini dan penyokong Khomeini.

Senin, 31 Desember 2012

SIAPA yang tidak mengenali seorang
mujahidah bernama Hajjah Zainab Al-Ghazali?

Ia adalah seorang aktivis
Ikhwanul Muslimin Mesir yang pernah
meringkuk dalam penjara dan disiksa
dengan penyiksaan kejam ketika Gamal
Abdel Nasser memerintah.
Zainab adalah seseorang yang istiqamah
dalam dakwah dan meninggal dunia pada
tahun 2005 dalam usia 88 tahun.
Zainab Ghazali pernah menyatakan
pandangannya terhadap Revolusi Iran
tahun 1979 yang ketika itu dicetuskan
oleh Khomeini. Berikut petikan
wawancaranya dengan perempuan hebat
tersebut:

Pandangan Ikhwan terhadap kekuasaan
Khomeini di Iran?
Kami bukan Syiah, kami tidak
bertanggungjawab atas kesalahan Khomeini
sebelum ini, yaitu soal revolusi. Saya pernah
menjadi orang pertama yang menyokong
Khomeini dan namun saya juga yang pertama
menghentikan dukungan kepadanya. Itu
karena ia berpegang pada Syiah.

Ketika saya
mendukungnya, saya berkata ‘Suatu hari mesti
Anda harus menjadi Sunni, bukan Syiah.’

Bagaimana kedudukan para sahabat
Rasulullah sebenarnya?
Umat Islam yang berada atas sunnah
Rasulullah SAW meyakini bahwa Muhammad
adalah Nabi yang terakhir, penghulu sekalian
Rasul, bahwa Abu Bakar adalah khalifah
pertama, Umar kedua, Ustman ketiga dan Ali
keempat. Kita tidak mengagung-agungkan
manusia akan tetapi kita menghormatinya.
Kita menghormati kedudukan Abu Bakar,
Umar, Ustman, Ali, Muawiyah dan mereka
yang lahir setelahnya. Akan tetapi kita tidak
menyucikan seseorang kerana tidak boleh.
Jadi Anda dan Ikhwan akan selamanya
berseberangan dengan Khomeini?
Kami tidak akan pernah setuju dengan
Khomeini sampai dia berkata “Radhiyallahu
‘ahnu” kepada Abu Bakar, Umar, Ustman dan
Ali. Ini susunannya, jika berkata Khomeini, “Ya
Allah, Selawat dan SalamMu ke atas
Muhammad dan Ahli keluarga Muhammad. Ya
Allah! Kami memohon keredhaanMu buat Abu
Bakar, Umar, Ustman, Ali dan seluruh pengikut
mereka hingga hari Kiamat”. Khomeini
seharusnya tidak membeda-bedakan Ali dan
Abu Bakar, antara Umar dan Abu Bakar. Kami
bukan Syiah dan juga bukan yang cenderung
kepada Syiah.

Bagaimana kita memahami Revolusi Iran?
Revolusi Iran bukan revolusi Islam yang
diinginkan oleh umat Islam dan para mujadid
akan tetapi itu adalah revolusi Khomeini dan
penyokong Khomeini.
Ikhwan mengikut mazhab yang empat (Syafie,
Hanafi, Maliki dan Hanbali), mengikuti imam-
imam dan ulama yang lebih dulu daripada
kami. Sekalipun terdapat kesalahan pada
zaman Muawiyah akan tetapi beliau
merupakan sahabat Rasulullah SAW, maka kita
katakan “Radhiyallahu ‘anhu” kepadanya dan
“semoga Allah ampunkan Muawiyah.

[sa/islampos/carigold]

Dimana yg namanya HAM? Apa kerjanya PBB? ISRAEL go to HELL

Senin, 03 Desember 2012

Pasukan zionis israel kembali menembakkan
rudalnya di Gaza, dan melukai 3 orang warga
PALESTINA.
Orang yahudi sampai kapanpun tidak akan
pernah menepati janji"nya.
itu sudah di kisah kan dalam al-Qur'an.
Peperangan antara Islam Vs yahudi tdk akan pernah berhenti sampai Qiamat tiba